Berfoto di depan Tugu Telaga Sarangan, Magetan
(Photo by: Iwan Widi)
iwanwidi.blogspot.com - Setelah perjalanan saya yang dimulai dari Candi Cetho, kemudian ke Air Terjun Grojogan Sewu, maka perjalanan selanjutnya menuju ke Telaga Sarangan di Magetan, Propinsi Jawa Timur. Saat itu (setelah dari Grojogan Sewu) waktu telah cukup sore menjelang maghrib. Saya dan teman saya memutuskan untuk mencari penginapan. Dan diputuskan untuk menginap di sekitar Telaga Sarangan. Sebab, tubuh sudah cukup kelelahan dan membutuhkan istirahat. Sesampainya di penginapan sekitar pukul 18.00 WIB. Memutuskan untuk kembali ke Magelang keesokan harinya.
Suasana di sekitar telaga cukup sepi, sebab kala itu saat hari Senin dan sudah menjelang malam. Hawanya pun dingin dan sejuk. Karena tidak ada yng bisa diabadikan, maka kami memutuskan untuk mengunjungi telaga di pagi hari, saat belum ada pengunjung sama sekali. Malam itu, kami beristirahat total di penginapan-yang berjarak tidak jauh dari telaga-sekitar 200 meter. Perjalanan yang cukup panjang, membuat kepala saya pusing dan saya putuskan untuk membeli obat pereda sakit kepala.
Selama di penginapan, kami membuat kopi untuk menghangatkan badan. Dan mencoba sebuah kuliner yang cukup terkenal disana yaitu, Sate Kelinci. Rasa lapar tidak seharusnya ditahan, tetapi harus disembuhkan dengan makan biar tubuh fit lagi untuk beraktifitas kembali. Sempat ragu akan rasanya, tetapi setelah mencoba satu tusuk, ternyata enak sekali. Malam itu, saya makan dengan lahapnya. Dengan harga Rp. 18.000,-/porsi kala itu, sudah cukup membuat perut saya kenyang dan tidak perlu membeli makanan lain. Mungkin, suatu hari nanti, saya akan kembali lagi ke tempat ini. Selain ketagihan dengan makanan ini, sepertinya akan lebih menyenangkan bertualang di tempat ini lebih lama.
Lanskap Indah di pinggir Telaga Sarangan
(Photo by: Iwan Widi)
Malam itu, tidak banyak kegiatan yang bisa dilakukan. Setelah mandi untuk membersihkan badan, hanya bermalas-malasan saja sambil bermain smartphone dan menonton acara di televisi. Menurut saya, tempat ini sangat cocok untuk menenangkan diri dari kejenuhan yang disebabkan oleh kepadatan jadwal kerja dan keramaian perkotaan. Suasana malam disini pun tidak ramai seperti perkotaan, meski beberapa kali kendaraan bermotor mondar-mandir kesana kemari.
Setelah cukup malam, kami memutuskan untuk beristirahat dan bangun pagi-pagi sekali untuk menuju ke telaga. Sekitar pukul 05.00 WIB pagi, saya bangun dan mencoba melihat-lihat keadaan sekitar penginapan. Alangkah terkejutnya saya, bahwa dari rooftop penginapan, saya melihat pemandangan yang cukup indah. Matahari terbit atau sunrise-nya cukup memesona. Beruntungnya saya. Dari arah berlawanan (barat) pemandangan Gunung Lawu nampak jelas, hanya puncaknya saja yang tertutup awan yang melingkar.
Golden Sunrise di sisi timur dari rooftop penginapan
(Photo by: Iwan Widi)
Pemandangan di sisi barat dari rooftop penginapan
(Photo by: Iwan Widi)
Dengan segera, saya membangunkan teman saya dan mengambil smartphone untuk mengabadikan golden sunrise pagi itu. Pagi itu, sungguh indah sekali. Dan saya sangat beryukur sekali, masih bisa menyaksikan indahnya pagi hari dan masih diberi kesempatan untuk menghirup oksigen dengan gratis. “Terima kasih dan syukur Tuhan. Engkau menyertai perjalananku hingga ke tempat ini.”
Pagi itu juga-setelah melihat sunrise-saya dan teman saya mulai bersiap untuk check out dari penginapan dan melanjutkan perjalanan menuju Telaga Sarangan. Kami berdua memutuskan untuk tidak berlama-lama di telaga, mengingat teman saya akan masuk kerja shift siang. Kami hanya mengambil beberapa foto saja lalu melanjutkan perjalanan pulang ke Magelang. Meski hanya singkat, tetapi cukup berkesan di ingatan. Suasana telaga yang menenangkan di pagi hari, udara yang sejuk, dan keindahan alam yang mengelilingi telaga, meninggalkan kesan yang amat membekas di ingatanku. Saya telah memutuskan, akan kembali ke tempat ini nantinya.
Perjalanan ke tempat ini membuatku sadar. Bahwa ada banyak sekali keindahan alam yang menanti kita untuk bersatu dengannya, menikmati setiap detik yang berharga, serta menjaga dan mencintai alam yang sungguh indah ini. Tuntutan hidup akan selalu menjerat kita, tetapi kita bisa mencoba untuk melepaskan diri sejenak, dengan menuju tempat-tempat yang indah di negeri kita, Indonesia. Hidup hanya sekali, sayang sekali jika kita hanya berdiam diri di rumah.
Sedikit perjalanan ini mampu membuatku kecanduan untuk bertualang ke tempat lainnya di waktu yang akan datang. Saya ucapkan banyak terima kasih telah mampir dan membaca perjalanan saya ini. Saya berharap bermanfaat untuk kalian semua. Salam lestari dan selamat bertualang.(Sumber: Wisata Alam Telaga Sarangan)
Baca Juga:
- Menikmati Kesejukan Air Terjun Grojogan Sewu di Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah
- Menapak Tilas Peninggalan Sejarah di Candi Cetho
Baca Juga:
- Menikmati Kesejukan Air Terjun Grojogan Sewu di Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah
- Menapak Tilas Peninggalan Sejarah di Candi Cetho